Mitra Peternakan Sejahtera
Kandang sistem closed house adalah kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi (kontak dengan organisme lain) dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga lebih sedikit stress yang terjadi pada ternak.
Tujuan membangun kandang closed house adalah:
- Untuk menyediakan udara yang sehat bagi ternak (sistem ventilasi yang baik) yaitu udara yang menghadirkan sebanyak-banyaknya oksigen, dan mengeluarkan sesegera mungkin gas-gas berbahaya seperti karbondioksida dan amonia.
- Menyediakan iklim yang nyaman bagi ternak. Untuk menyediakan iklim yang kondusif bagi ternak dapat dilakukan dengan cara: mengeluarkan panas dari kandang yang dihasilkan dari tubuh ayam dn lingkungan luar, menurunkan suhu udara yang masuk serta mengatur kelembaban yang sesuai. Untuk menciptakan iklim yang sejuk – nyaman maka bagi ayam harus dikondisikan chilling effect (angin berembus), alat yang digunakan seperti kipas angin (blower). Bila chilling effect tidak mampu mencapai iklim yang diiginkan terutama pada daerah yang terlampau panas maka dapat digunakan cooling system. Yaitu sistem pendingin dengan mengalirkan air pada alat-alat yang berupa cooling pad, cooling net stsu cell deck.
- Meminimumkan tingkat stress pada ternak. Agar tingkst stress pada ayam lebih minimun maka dapat dilakukan dengan cara mengurangi stimulasi yang dapat menyebabkan stress, dengan cara mengurangi kontak dengan manusia (misalnya dengan feeder dan drinker otomatis, vaksinasi dengan spray dll), meminimumkan cahaya dan lain-lain.
Di dalam sebuah kandang ternak unggas ini harus diperhatikan kualitas udaranya. Kualitas udara dilihat dari kandungan oksigen, karbondioksida, karbonmonoksida dan amoniak dengan batasan tertentu. Adapun batasan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Oksigen > 19.6%
- Karbondioksida < 0.3%
- Karbonmonoksida < 10 ppm
- Amonia < 10 ppm
Bila kondisi kandang tidak sesuai dengan ketentuan diatas maka ventilasi yang kurang harus ditingkatkan.
- Kelembaban relatif >< 45 – 65%
- Kecepatan angin setelah 28 hari >< 350 – 500 FPM (Feet Per Minute)
Kecepatan angin diatas 500 FPM tidak ekonomis dan tidak berpengaruh positif bagi performa ayam.
Closed house dapat bervariasi tergantung pada lingkungan dan kemampuan finansial peternak. Secara umum ragam yang ada di lapangan terdiri dari:
- Sistem Tunnel : menggunakan fan dan tirai tanpa cooling system.
- Full closed house : ada fan, cooling system dan tirai/penutup dinding samping.
- Full otomatic closed house.
Pada sistem 1 dan 2 umumnya menggunakan alat pakan dan minum manual atau tempat pakannya saja manual sementara air minum menggunakan bell drinker.
Pada sistem 3, closed house dengan perlengkapan serba otomatis termasuk alarm sistemnya.
Struktur umum kandang sistem terbuka (Closed house) dan perlengkapanya:
- Bagunan kandang: baik bagunan baru maupun renovasi kandang.
- Kipas/fan: dapat terdiri dari exhaust fan, blower fan, ceiling/roof fan ataupun wall fan.
- Material cooling dan perlengkapannya: celpad/evaporative pad, material cooling lainnya ataupun fogging system.
- Dinding kandang: dapat berupa solid wall, tirai/curtain system dan celing material.
- Filter cahaya/light filter/light trap
- Air inlet
- Lighting system
- Control panel + electrical system
Kandang dan ternak ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Kandang merupakan “rumah” atau suatu tempat yang difungsikan untuk tempat berlindung bagi ayam, tempat melakukan aktivitas produksi dan reproduksinya serta tempat yang memberikan jaminan perlindungan bagi ternak dari berbagai gangguan binatang buas dan bahaya maling.
Berdasarkan ini, maka pembangunan kandang untuk ayam perlu disesuaikan dengan kebutuhan ayam dan sesuai pula dengan kondisi keuagan yang dimiliki oleh peternak. Berbagai macam bentuk kandang sering diperdebatkan dalam hubungannya dengan fungsi kandang itu sendiri.
“Pilihan model dan sistem kontruski kandang sebenarnya bukan disesuaikan dengan keinginan peternak namun perlu dipertimbangkan dari kenyamanan ayam yang dipelihara yang secara nyata akan memberikan hasilnya berupa daging dan telur,” papar Ir Ahmadi dari Charoen Pokphand Indonesia mengawali presentasinya pada event Indo Livestock 2008 di Jakarta Convention Centre tanggal 2 Juli 2008 lalu.
Sumber : http://kandangclosedhouse.blogspot.com
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.