MitraPeternakan.com – Segmen pasar ayam broiler berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, tergantung pola konsumsi masyarakatnya. Oleh karna itu, segmentasi bisnis ayam broiler pun bermunculan.
Penguasaan terhadap segmen pasar ini akan mampu meningkatkan keuntungan peternak dan meminimalisis kerugian yang mungkin timbul akibat mekanisme pasar. Hal tersebut karena peternak (terutama mandiri) akan berproduksi ayam berdasarkan kapasitas, harga, dan permintaan pasar.
Adapun beberapa segmentasi pasar yang menjadi acuan peternakan ayam broiler, sebagai berikut :
Segmen Ayam Besar
Segmen ayam besar adalah segmen ayam broiler dengan ukuran lebih dari 1,8 kg per ekor. Dagingnya akan diolah industri menjadi chicken nugget, sosis, dan katsu. Selain itu, tukang-tukang sate juga lebih menyukai ayam karena dagingnya yang tebal sehngga mudah di-fillet dan dipotong-potong.
Keuntungan yang didapat peternak bisa maksimal jika harga dan performance ayamnya bagus. Namun, kerugian yang ditimbulkan juga berpotensi besar jika harga maupun performance ayam kurang baik.
Segmen ayam sedang
Ukuran ayam yang masuk dalam segmen ayam sedang adalah 1,4-1,8 kg per ekor. Ukuran ini merupakan ukuran yang banyak dibutuhkan oleh rumah potong unggas untuk keperluan restoran cepat saji, seperti CFC, McDonald, KFC, pedagang-pedagang fried chicken, dan warung-warung makan lainnya.
Segmen Ayam Kecil
Segmen ayam kecil adalah segemen ayam broiler dengan ukuran panen 0,8 – 1,4 kg per ekor. Waktu panen sangat singkat, mulai umur 21-29 hari, tergantung pertumbuhan ayam. Ukuran ayam ini banyak dibutuhkan untuk pedagang kaki lima (ayam bakar atau ayam goreng), warung-warung padang, maupun bisnis katering)
Meskipun keuntungan per ekor lebih kecil, waktu pemeliharaannya singkat dan resikonya relatif lebih rendah. Jika diakumulasikan dalam setahun, keuntungannya tidak kalah dengan panen ayam ukuran besar atau ayam ukuran sedang. Selain itu, kapasitas kandang bisa 2 kali lebih banyak dari panen ayam besar atau 1,5 kali dari panen ukuran sedang.
Segmen Ayam torolok
Ayam torolok adalah ayam dengan ukuran ekstrim dibawah bobot ayam normal pada umur yang sama (30-40% dibawah bobot rata-rata). Ayam torolok umumnya memiliki ukuran kurang dari 0,7 kg per ekor. Ayam torolok tentunya tidak diinginkan oleh peternak karena mengakibatkan efisiensi pakan (FCR) menjadi buruk. Ayam torolok harus dipanen lebih dahulu karena hanya akan menghambur-hamburkan pakan jika dibesarkan.
Meskipun merugikan, peternak tetap harus mengenal segmen ini. Kasus torolok hampir pasti akan dialami oleh peternak, baik yang disebabkan oleh kualitas DOC dan pakan yang jelek maupun manajemen pemeliharaan yang kurang baik. Segmen ini harus diketahui untuk menghindari kerugian yang lebih besar.