MitraPeternakan.com – Di lapangan, aspek mengenai masa istirahat kandang masih menjadi perdebatan dan membutuhkan pertimbangan penyelesaian yang cukup berat. Bagaimana tidak, disatu sisi secara teknis istirahat kandang sangat dibutuhkan untuk mengontrol dan memutus siklus hidup bibit penyakit. Namun disisi lain, pertimbangan akan efisiensi waktu seringkali mendorong peternak untuk mengurangi atau bahkan meniadakan istirahat kandang.
Dari beberapa kasus yang ada di lapangan, kadangkala masa istirahat kandang dilakukan peternak lebih cepat, kurang dari 14 hari atau bahkan hanya 7 hari. Padahal kondisi ini tidak baik karena akan menyebabkan bibit penyakit selalu berada di lingkungan peternakan, sehingga serangan penyakit pun akan selalu berulang.
Lalu adakah pengaruhnya antara istirahat kandang dengan performa ayam? Menurut Tony Unandar (2011), dari penelitian yang dilakukan oleh Klasing (2005) diketahui bahwa ayam broiler yang dipelihara tanpa masa istirahat kandang, memiliki sistem imunitas lebih rendah dibanding ayam yang dipelihara dengan istirahat kandang selama 3 minggu. Rendahnya sistem imunitas tersebut digambarkan dari:
- Kadar hormon ACTH (adeno corticotropic hormone) yang lebih tinggi. Tingginya hormon ACTH mengindikasikan bahwa ayam berada dalam kondisi stres. Dan kondisi tersebut selanjutnya bisa mengakibatkan imunosupresi berkepanjangan, sehingga ayam rentan terhadap serangan bibit penyakit.
- Kadar Interleukin-1 (indikator radang) yang lebih tinggi. Tingginya Interleukin mengindikasikan bahwa sisa-sisa bibit penyakit yang ada pada kandang tanpa istirahat kandang mampu menyebabkan reaksi radang di dalam tubuh ayam, meskipun ayam tidak menunjukkan gejala klinis yang signifikan. Selanjutnya reaksi radang yang terjadi di usus misalnya, akan mengakibatkan proses penyerapan nutrisi tidak optimal sehingga nilai konversi pakan nantinya akan menurun.
Dari penelitian di atas disimpulkan bahwa hendaknya peternak bisa melaksanakan masa istirahat kandang dengan tepat, yaitu minimal selama 14 hari. Dengan begitu, siklus hidup beberapa bibit penyakit akan terputus karena bibit penyakit yang berada di luar tubuh ayam tidak bisa bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama (tabel 1). Sedangkan untuk bibit penyakit yang memiliki daya tahan cukup lama di lingkungan seperti virus AI dan Marek (tabel 1), membutuhkan masa sitirahat kandang lebih lama yaitu selama 4 minggu atau bahkan lebih (Tony Unandar, 2011).
Setelah membaca hasil penelitian diatas tentu Anda sudah memahami pentingnya istirahat kandang. Jadi sekarang mari mempersiapkan diri untuk melakukan hal-ha berikut yang berhubungan dengan istirahat kandang.
Pembersihan Peralatan Kandang
- Setelah ayam dipanen, Tempat pakan dan minum dibersihkan di luar kandang dengan detergent, lalu dibilas. Kemudian direndam dalam larutan desinfektan dan dikeringkan.
- Tower, pipa dan selang air dibersihkan dengan cara mengisi Tower, pipa dan selang dengan larutan Asam Sitrat 300 gr/1000 liter air, atau bahan lain yang bersifat asam dan didiamkan selama 12 jam, lalu dibilas. Hal ini bertujuan : melepas kerak didalam pipa, supaya bersih. Untuk Tower digosok bagian dalamnya sebelum di “Glontor/Flashing”.
- Tirai dinding dibersihkan dan didesinfeksi dengan Desinfektan yang mengandung detergent.
Pembersihan Kandang
- Setelah kandang kosong dipanen, kotoran dan sarang laba-laba disapu dan jangan dibuang disekitar/dekat kandang.
- Slat/lantai dan dinding kandang dibersihkan dengan air dan disikat, jika perlu ditambah detergent.
- Setelah kandang bersih :
*Pemasangan dan penutupan layar kandang.
*Lantai dan dinding kandang disiram dengan larutan “Gamping” (Kapur)
Kandang Postal | 1 Kg Kapur untuk 10 m2 Lantai |
Kandang Panggung | 1 Kg Kapur untuk 15 m2 Lantai |
*Peralatan yang sudah bersih dimasukkan kedalam kandang.
*Dilakukan desinfeksi terakhir dengan formalin 2%, kemudian diistirahatkan minimal 14 hari.
Persiapan Kandang
- Penaburan sekam secara merata dilantai kandang dengan ketentuan sebagai berikut :
*Sekam harus benar-benar kering
*Sekam yang basah harus dikeluarkan
*Penaburan sekam berdasarkan jenis kandang :
Permukaan lantai | Tebal |
Kandang Postal : Seluruh Permukaan Lantai Kandang | Max 5 Cm |
Kandang Panggung : 1/2 s/d 2/3 Lantai / Slat Kdg | Max 5 Cm |
- 2 hari sebelum DOC tiba: tempat pakan dan minum, Chick guard dan pemanas sudah harus dipasang diposisi sesuai standar, kemudian didesinfeksi (spray) dengan Formalin 2 %.
- Alternatif bahan untuk Litter a.I. : Serutan kayu, Jerami dan Kulit kacang